Senin, 21 Januari 2019

10 Cara Menghindari Kekurangan Muatan Saat Bunker Survey Kapal





 pelajari dahulu tentang 10 Langkah Kerja Bunker Survey dalam tulisan dibawah ini.


Saat ini di Batam sudah banyak kapal yang melakukakan kegiatan  Bunker Survey pengisian minyak solar ke kapal, sudah banyak sekali perusahaan penyalur BBM untuk Bunker Kapal di Batam, sebut saja seperti Lautan Terang, Batam Berkah Madani (BBM), Prayasa milik keluarga Terek, Oase Marine dan Destinia Sinergy punya Pak Agus Iskandar dan masih banyak lagi pemain bunker solar di Batam yang terus bermunculan saat ini, karena kabarnya anggota dewan DPRD Batam juga banyak yang bergelut bermain di bisnis minyak solar ygs ungguh licin ini.
Batam saat ini menjadi pintu utama masuknya kapal-kapal asing maupun kapal-kapal domestik dalam negeri, imbas dari pesatnya kemajuan maritim Singapore, Batam mendapatkan limpahan kemajuan yang sangat berarti dan pesat dalam dunia perkapalan tanah air saat ini.
Batam pun menjadi pusat Bunker Pengisian Minyak Solar / HSD/ MGOsaat ini, posisi Batam yang strategis dekat Selat Malaka dan Singapore Straits kemudian banyak dijadikan base bagi perusahaan minyak asing yg memiliki pengeboran minyak di Natuna sebagai base supply logistiknya. Hampir semua kapal menggunakan bahan bakar miyak solar HSD/MGO untuk menggerakan mesin kapal, namun ada juga jenis bahan bakar lainya yang berbeda-beda ada MFO, MGO, Gas Oil dan bahkan saat ini sudah ada kapal yg digerakan dengan tenaga listik, namun mayoritas kebanyakan kapal masih menggunakan bahan bakar minyak HSD/MGO atau apa yg sering kita menyebutkannya dengan minyak solar pertamina.
Pengisian minyak ke tanki bahan bakar di kapal disebut sebagai Bunker Survey, untuk menghindari kesalahpahaman dalam kegiatan bunker survey maka biasanya salah satu pihak akan menunjuk seorang Marine Surveyor untuk mensupervisi kegiatan bunker survey ini
Berikut sedikit sharing knowledge tentang bunker survey di kapal besar dan kapal tongkang sebagai bahan referensi buat kita semua
10 Langkah Kerja Bunker Survey  yaitu;

  •  1. Pertama setelah kita sampai di kapal langsung menemui perwira kapa dalam hal ini Kapten Kapal ataupun Chief Engineer dan Chief Officer, pastikan bahwa untuk tidak melakukan kegiatan pemindahan air ballas ataupun air tawar karena dapat mempengaruhi draft dan trim/list kapal, tanyakan tank table dan pastikan kebenarannya  
  • 2. Periksa dan catat Draft Mark Kapal untuk menjadi acuan mendapatkan actual draft, trim, list dan heel kapal, usahakan agar trim sekecil mungkin dan kapal dalam posisi mendongak atau upright position 
  • 3. Lakukan pengukuran cairan minyak dengan cara sounding atau ullaging pada semua kompartemen tanki kapal sebelum kegiatan bongkar muat bunker survey di mulai, inisial gauging bunker survey ini harus dilakukan dan disaksikan bersama-sama semua pihak terkait dan berkepentingan seperti Bunker Club, Chief Engineer (kedua belah pihak kapal, Suplier(pengirim) dan receiver (penerima) bunker, marine surveyor dan perwakilan perusahaan pelayaran kapal tersebut, periksa tinggi sounding tape, pipa sounding, tinggi cairan dan apakah fuel additive ditambahkan ke pipa sounding? 
  • 4. Periksa juga temperature cairan minyak, suhu bahan bakar minyak di ukur dengan menggunakan termometer air raksa, jika ada double bottom tanks supaya menggunakan suhu air laut saat itu dan suhu kamar mesin untuk tanki-tanki dalam kamar mesin 
  • 5. Lakukan perhitungan jumlah volume bahan bakar minyak berdasarkan data-data sounding dan temperature yg telah kita lakukan pada tahapan diatas, perhitungan ini menjadi dasar nilai inisial perhitungan sebelum bunker survey dimulai, bagi anda yg ingin mempunyai software program perhitungan minyak solar untuk bunker survey minyak dan loading supervision muatan minyak petroleum lainnya dapat  mengunjung
  • 6. Pengisian Bunker Survey dapat dimulai dengan segera, selama pengisian bunker survey agar selalu tetap memonitor jalan pengisian minyak, perhatikan selang hose minyak, flowmeter reading jika ada, dan pompa minyak yg dipakai serta lirik juga gerak-gerik crew kapal jika ada kesan mencurigakan, karena bunker survey ini sangat rawan penyalahgunaan dan pencurian minyak 
  • 7. Setelah selesai pemuatan dan pengisian bahan bakar minyak dengan isi bunker survey tersebut sesuai dengan BDN atau DO pemesanannya, kembali lakukan langkah-langkah seperti pada nomor 2, 3, 4 dan 5 diatas dan perhitungan ini sebagai final bunker survey 
  • 8. Selisih jumlah perhitungan antara inisial dan final bunker survey tersebut adalah sama dengan jumlah bunker minyak solar yg diserah-terimakan oleh supplier bunker club 
  • 9. Untuk kapal besar selain kapal tongkang biasanya perhitungannya menggunakan metrik tons (MT) bukan meter kubik atau liter, maka gunakan berat jenis (density) minyak solar tersebut sebagai konversi untuk menentukan berat minyak dalam perhitungannya 
  • 10. Tentukan juga jumlah kandungan lainnya jika ada, seperti air dan sedimen lain-lainnya kemudian di buat catatan apakah kandungan itu sudah termasuk atau belum dalam perhitungan jumlah bunker tersebut.






  • Nah, setelah ada gambaran tentang Apa itu Bunker Survey dan tata cara mengerjakan Bunker Survey seperti dalam ulasan pada tulisan diatas maka berikutnya saya akan bahas tentang 10 Cara Menghindari Kekurangan Muatan Saat Bunker Survey untuk para Pelaut Indonesia yaitu; Berikut 
  • Berikut 10 Cara Menghindari Kekurangan Muatan Saat Bunker Survey bagi pelaut; 1. Awas Tabel Kalibrasi Kapal di Ganti     Pelaut harus jeli memriksa buku tabel kapal milik bunker barge apakash sudah terkalibrasi dengan baik, buku tabel kablirasi kapal yang original harus disertain stempel dari class atau badan yang berwenang. 2. Panjang Pita Sounding Tidak Akurat     Pastikan sounding taoe yg digunakan dimulai dari angka Nol dan tidak ada sambungan 3. Pipa Sounding di Modifikasi     Terkadang ada juga pelaut atau bunker club yang tidak baik dengan berbuat memodifikasi pipa soundingan dengan memberi penghalang di ujung pipa sounding dengan kondom atau penghalang lainnya, makanya pastikan tinggi reference height sama dengan yg ada di buku tabel kalibrasi kapal. 4. Hasil Sounding NOL belum tentu isi tanki kapal kosong     Hasil sounding menunjukan angka nol belum tentu tidak ada minyak di dalam tanki maka periksa berdasarkan buku tabel kalibrasi kapal 5. Hati-hati ada transfer antar Tanki maupun pemamfaatan Gravitasi     Minta stowage plan muatan bunker kapal sebelum di mulai bunker dan harus di cek semua tanki kapal tanpa terkecuali bukan hanya tanki yag mau di bongkar saja untuk bunker survey 6. Awas efek Cappucino (busa dari pemompaan udara selama prose bunker survey)    anda harus tau apa itu "Cappuccino Effect" yang merupakan istilah untuk busa foam yang ada diatas minyak sebagai hasil dari pemompaan ketika bunker survey sedang berlangsung, pastikan ketika akan di sounding minyak sudah stabil dan tidak ada lagi "Cappuccino Effect". 7. Hati-hati bila ada Permainan Density atau Temperature    Mintalah Certificate of Quality daripada bahan bakan minyak yang akan di supply bunker ke kapal kita untuk menghindari permainan density dan temperature ketika Bunker Survey Calculation di lakukan, namun ini dilakukan untuk Bunker Survey dengan penerimaan muatan dalam satuan Metric Tons saja. 8. Barge Sample Manifold     Usahakan untuk memasang Bunker Sample Kit di ujung manifold pasa saat memasang hoses connected untuk melihat secara visual akan hal-hal yang mencurigakan dari pada minyak yang dipompa dari kapal bunker barge 9. Hati-hati ketika pelaksanaan Bunker Survey yang molor selesainya ketika Pilot sudah Boarding on Board.    Banyak bunker club memamfaatkan keterbatasan waktu bunker survey dengan alasan terlambat datang padahal waktu bunker survey sudah dekat atau mepet dengan pandu naik kapal. 10. Hati-hati Flowmeter haya ditiup angin jika Bunker Survey menggunakan Flowmeter reading sebagai acuan penerimaan angka bunker survey di atas kapal. 
  •  Demikian tulisan kami tentang Bunker Survey ini semoga berguna bagi anda semua dan sekarang anda sudah tahu sedikit banyak tentang Bunker Survey ini, intinya adalah dalam mengerjakan pekerjaan marine survey untuk bunker survey ini kita tidak melupakan tata cara melakukan bunker survey seperti ; 
  • - Mengidentifikasi dan mencatat jumlah dan kedalaman tanki kapal, catat juga Referensi Tinggi atau referen height dan pakai Metode Pengukuran yang dianjurkan untuk menggunakan sistem pengukuran (ullage atau Sounding) untuk setiap Tanki Minyak yg ada diatas kapal.  
  • Cara kerja pengukuran minyak dengan sistem Sounding yaitu menentukan tingkat tinggi cairan minyak yang diukur dari bagian bawah tangki dasar lantai tanki kapal sampai dengan ke permukaan cairan. Sedangkan sistem pengukuran Ullage berarti untuk menentukan tingkat tinggi cairan minyak dengan cara mengukur ruang kosong dari atas Tanki (mulut Sounding Pipe) ke permukaan cairan minyak (biasanya sitem pengukuran ini diterapkan untuk cairan minyak hitam berat seperti MFO). Kedua metode akan mengarah ke hasil yang sama. 
  • - Catat Laporan Bunker terakhir yang tersedia di kapal seperti waktu kapan bunker terakhir dilakukan serta Tempat dimana Bunker Survey terakhir ini di laksanakan dan yg penting catat density minyak di pergunakan dalam perhitungan bunker survey ini. 
  • - Catat bunker on arrival dan Engine Log Book. 
  • - Memeriksa keakuratan daripada Tape Sounding yg dipergunakan untuk sounding atau ullage ini, sangat dianjurkan untuk menggunakan Sounding Tape milik kita sendiri.  
  • - Lakukan pengukuran Sounding untuk setiap Tanki Minyak Kapal tersebut dan catat semua level tinggi cairan minyak yang ditunjukan oleh sounding tape tadi dan direkomendasikan menggunakan pasta air dan pasta minyak untuk mengukur tinggi cairan minyak ini. 
  • - Periksa dan cek Draft Marks kapal untuk mendapatkan Draft Depan, Draft Belakang dan Trim Kapal dan periksa juga List Kapal untuk mencari koreksi yang diperlukan untuk menghitung jumlah minyak yang ada di tanki kapal tersebut. 
  • - Sampel minyak perlu diambil untuk mengecek suhu minyak dan density minyak atau gunakan termometer yang tersedia di masing-masing tangki kapal untuk mengetahu suhu minyak tersebut.