Jumat, 21 September 2018

Marine surveyor ,PT.binaga ocean Surveyor (BOS)




Beberapa kelebihan dari jasa marine survey yang ditawarkan PT. Binaga Ocean Surveyor yang pertama letak kantor pusat yang strategis. Pemilihan Kota Batam sebagai kantor pusat tentu bukan tanpa alasan. Mengingat kini Batam telah bergerak menjadi salah satu pusat industri di Indonesia serta utamanya yang bersifat kemaritiman, perkapalan dan pelayaran. Yang kedua adalah tim professional Marine Surveyor Indonesia dengan kemampuan yang tidak perlu diragukan. Direkrut dari tenaga professional di tiap bidangnya, tim marine surveyor dari PT. Binaga Ocean Surveyor mampu mendukung berbagai bisnis pelayaran, perkapalan, offshore, broker kapal, perusahaan logistik dan masih banyak yang lain. Dan kelebihan yang ketiga adalah lingkup layanan jasa yang sangat luas. Secara garis besar layanan PT. Binaga Ocean Surveyor dibagi menjadi beberapa divisi teknis yakni Marine Survey and Inspection Services dan Marine Survey untuk Muatan Cair dan Gas, Cargo Surveyor dan Chemist Surveyor. Marine Surveyor dari PT. Binaga Ocean Surveyor juga bisa melakukan Marine Surveys untuk P & I Survey, H & M Survey, Marine Cargo Survey, Marine Technical Survey, Ship Valuation Survey, On/Off Hire Survey, serta juga Investigation Damaged Survey untuk investigasi shipboard engine dan machinery damage atau structural damage cases. Kami juga bisa melaksanakan survey untuk keperluan Member's Protection & Indemnity Club (P & I Club), Ship Owners / Shipping Managers dan pre-entry P & I clubs, Ship valuation survey of various tankers / bulk carriers / offshore vessels / barges for major local and international banks and also assisting Clients to carry out general condition surveys of various vessels / machineries for various purposes such as on / off hires, pre-purchase, handing / taking over Owners / Managers, pre-entry to P & I clubs, serta juga Marine and Cargo Survey untuk Liquid and Gas Survey serta Laboratory test untuk Petroleum product dan CPO Product. Our marine surveyor team from PT. Binaga Ocean Surveyor can perform to conduct all of Marine and Cargo Survey working jobs and also for Liquid and Gas Survey and also Laboratory test for Petroleum product, please find below our services list for your perusal; MARINE INSPECTION 1) On Hire / Off Hire Survey 2) Bunker Survey 3) Container Inspection 4) Damage Investigation 5) Towing and Lashing Survey 6) Condition Survey 7) Follow up Survey 8) Tally and condition survey 9) Inspection for cargo quantity and condition during stuffing and un-stuffing 10) Pre-shipment and Preloading Survey 11) Weighing and measuring 12) Pre break-bulk, opening seals/unsealing 13) Cargo damage survey 14) Cargo sampling 15) Loading & discharging supervision 16) Pre Purchase Surveys 17) Free Gas Survey 18) Expedite Survey 19) Draft Survey 20) Hold Cleanliness 21) Tally and Condition Survey 22) Measuring and Condition Survey 23) Cargo Insurance 24) Investigation Survey 25) Weighing Survey LIQUID CARGO AND GAS 1) Loading / Discharging Superintendence 2) Loss Control / Cargo Damage Survey 3) Shore / Ship Tanks Cleanliness Survey 4) ROB Inspection 5) Sampling and Analysis 6) ROB Fuel Consumption/bunker survey 7) Pre-shipment inspection 8) Tank cleanliness inspection 9) Oil losses inspection 10) Bunker Survey Melihat banyaknya keunggulan yang ditawarkan, tidak berlebih jika PT. Binaga Ocean Surveyor layak menjadi pilihan utama penyedia jasa marine survey. Bagi rekan rekan yang tertarik untuk menggunakan jasa Marine Surveyor PT. Binaga Ocean Surveyor bisa menghubungi pihak perusahaan di alamat berikut ini: PT. Binaga Ocean Surveyor Kabil Industrial Estate Ruko CNN Blok D3 No. 3 Batu Besar, Nongsa, Kabil, Batam, Indonesia Phone : 08127015790 / 08117775790 Email : info@binaga-ocean.com Website : www.BinagaOceanSurveyor.com

Rabu, 01 Agustus 2018

Berikut Sebab-sebab Kebakaran Kapal dan Tips Mengatasinya






  • Gas Free Survey untuk memastikan tidak ada gas beracun dan sumber pemacu ledakan lainnya di sekitar kita dapat dicek oleh tim Marine Surveyors PT. Binaga Ocean Surveyor (BOS), butuh Jasa Marine Surveyor silahkan hubungi kami ya, makasih.
  • http://www.binagaoceansurveyor.com/free-gas-survey/


  1. Kawan-kawan pelaut dan masyarakat maritim Indonesia yang saya banggakan. Penulis hadir kembali di sini melalui pemahaman yang serba terbatas untuk sekadar berbagi tips dalam mencegah terjadinya kebakaran di kapal yang biasanya sering terjadi. Kawan-kawan maritim, semua di antara kita pasti sudah mengetahui bahwa cara yang terbaik untuk menangani terjadinya kebakaran di kapal adalah dengan cara mencegahnya daripada membiarkan kebakaran tersebut berlangsung. Tentunya kita harus selalu melakukan fire drill.

Keluarnya api dari tempat sumbernya di mana sebelumnya tidak ada api disebut dengan pengapian (ignition), sedangkan “flash” adalah istilah yang digunakan atas terjadinya letusan api di tempat baru sebagai akibat dari api yang ada di tempat terdekatnya atau sumber pengapian. Kebakaran di kapal dapat dicegah dengan menemukan secara akurat dan memperbaikinya bila misalnya adanya kebocoran bahan bakar minyak, minyak pelumas, dan gas buang, dll.

Pada kamar mesin khususnya ruang generator kapal, bahaya terbesar dari api adalah yang berasal dari pipa yang bertekanan tinggi yang biasanya berisi bahan bakar yang mengalami bocor. Minyak yang bocor dari pipa tersebut biasanya terjadi pada suhu yang tinggi dari exhaust manifold atau indikator yang sensitif untuk mengetahui adanya api.
Oleh karena itu kapal harus dipasang indikator tersebut dan diperiksa oleh surveyor. Pada mesin-mesin kapal yang buatan baru saat ini, biasanya berjenis push-type cover (jenis penutup yang ada indikator). Namun untuk mesin-mesin yang lama biasanya tidak tersedia sehingga cukup sulit untuk memberikan data kebocoran.
Kebakaran di Kapal
Saat ini, pipa bahan bakar bertekanan tinggi biasanya diselubungi (sheathed) dan kebocoran biasanya terjadi pada tangki di bagian bawah mesin yang dikenal sebagai tangki bahan bakar bocor (fuel leak off tank). Menjaga sistem ini sangat penting agar selalu dalam kondisi yang baik dan biasanya dengan cara menguji alarm tangki bahan bakar secara teratur bila terjadi bocor maka akan suara alarm.
Oleh karena itu perlu bagi surveyor dan masinis kapal untuk secara rutin menguji alarm tersebut saat melakukan pemeriksaan dan dilaporkan.
Kebocoran bahan bakar terutama disebabkan karena terjadinya getaran pada pipa, klem pipa yang bergesekan dengan pipa sehingga mengakibatkan keausan dan lubang, sambungan pipa yang ada di belakang alat pengukur tekanan yang rusak diakibat oleh adanya sambungan yang sudah tua (umumnya hal ini tidak terlihat secara langsung), kebocoran alat kelengkapan pada boiler (bila ada) dan insinerator dll.
Kebocoran ini yang paling umum sebagai “hot spot” api. Maka dari itu pemeriksaan yang cermat dan berkala harus dilakukan adanya asap pada boiler dan insinerator.
Kebakaran sebagian besar dicegah dengan memberikan penutup yang efektif pada permukaan yang panas seperti misalnya pada turbocharger, gas buang mesin induk, pipa-pipa uap dan pipa yang terdapat minyak panas. Pemeriksaan surveyor harus dilakukan.
Penutup dapat dilakukan oleh masinis atau ABK mesin tetapi pada saat proses docking, kontraktor yang memang spesialis dalam hal ini dapat melaksanakan pekerjaan ini akan lebih baik karena memang profesional. Setiap kali terdapat potensi terjadinya kebocoran harus dibersihkan. Harus dibiasakan dan dibudayakan untuk menempatkan kembali segala peralatan setelah pekerjaan selesai. Terlepas dari itu semua, adalah penting untuk memeriksa atau menguji detektor kebakaran atau api secara teratur dan berkala. Ini salah satu item pemeriksaan ISM Code.
Beberapa jenis detektor yang sering digunakan pada kapal yang harus tersedia adalah sebagai berikut:

Detektor api (Flame detectors):
Cahaya yang dihasilkan dari api yang memiliki frekuensi flicker dengan karakteristik sekitar 25Hz. Dengan detector api tersebut, spektrum di kisaran infra merah atau ultra violet tersebut dapat dipantau untuk dapat memberikan alarm. Kebakaran yang disebabkan oleh minyak umumnya tidak akan mengeluarkan asap dan jenis sensor ini lebih banyak dipakai di kapal, terutama pada tempat-tempat yang dekat dengan peralatan penanganan bahan bakar atau boiler, hal ini untuk memberikan peringatan dini. Pada pemeriksaan surveyor ini harus dilakukan uji fungsi.

Detector panas (Heat detectors):
Detector panas adalah jenis detector yang memiliki dua jenis elemen logam yang dapat mendeteksi (terdiri dari dua strip tebal dan strip tipis). Strip tipis lebih sensitif terhadap adanya kenaikan suhu daripada trip yang tebal. Jika tedapat kenaikan suhu yang mendadak, maka yang strip yang tipis lebih cepat merespon daripada strip yang tebal, kedua strip tersebut dapat bersentuhan satu dengan yang lain. Selama adanya kenaikan suhu normal kedua strip akan mengalami defleksi yang sama dan dengan demikian tidak menunjukkan adanya sentuhan dan reaksi. Biasanya jika laju kenaikan kurang dari 10oC dalam waktu setengah jam, detektor tidak aka memberikan alarm. Tetapi jika tingkat naik sampai 75oC atau lebih, dua strip akan bersentuhan karena defleksi, sehingga memicu adanya alarm.

Detektor asap (Smoke detectors):
Ada dua jenis detektor asap digunakan di kapal
1) Light obscuration type (Jenis yang dapat mengaburkan cahaya)
2) Ionization type Liquid or gas fires (cairan jenis Ionisasi atau gas kebakaran). Jenis ini tidak dapat memberikan asap awalnya tapi akan dapat terbakar secara spontan. Jadi detektor asap kurang begitu efektif untuk kebakaran di kapal. Detektor asap ini sebagian besar dipasang dan digunakan dalam ruang-ruang akomodasi.

Pertimbangan Pencegahan Kebakaran di Kapal
Di kamar mesin kapal, tempat pembuangan kain perca atau majun yang digunakan untuk membersihkan minyak harus dilengkapi dengan penutup. Kain majun berminyak tidak boleh tinggal tergeletak di tempat-tempat yang tidak perlu. Tempat penampungan majun harus dilengkapi dengan penutup dan harus disediakan di setiap lantai dan di kedua sisi kapal.
Pipa bahan bakar minyak yang bertekanan tinggi tidak boleh dikeraskan atau diperketat dalam rangka mengontrol adanya kebocoran sementara mesin kapal sedang berjalan atau beroperasi. Ini kadang dilakukan oleh petugas mesin. Minyak tidak boleh diambil selama turbocharger sedang beroperasi. Hal ini kadang terlupakan juga bagi ABK mesin.
Pipa duga yang ada di dek baik kamar mesin maupun di geladak utama harus dijaga selalu dalam keadaan tertutup. Tidak boleh dibiarkan dalam posisi terbuka. Bila terjadi kejadian minyak tumpah dari pipa-pipa duga maka harus dilaporkan karena hal ini awal penyebab kapal terjadi kebakaran. (lihat SOPEP manual).
Kebocoran pipa gas buang dan kebocoran uap harus segera menjadi perhatian khusus. ABK harus berhati-hati berkaitan dengan kebakaran yang berasal dari dapur, terutama dengan selalu menjaga semua peralatan listrik dalam dapur, kabel-kabel harus terbuat dari marine used harus selalu dalam keadaan baik.
Mualim senior dan semua ABK harus selalu mengawasi dapur ketika berada di dapur karena saat tersebut adalah waktu yang tepat untuk mengawasi kondisi dapur dan tetap dijaga secara terus menerus petugas dapur (juru masak kapal).
Salah satu cara yang paling jitu dan paten untuk pencegahan kebakaran dan efektif adalah dengan cara patroli kebakaran. Biasanya manajemen keselamatan kapal selalu menekankan hal ini. Tidak ada cara atau metode yang bisa mengalahkan pemantauan fisik langsung atau dikenal dengan “blusukan”.
Api yang disebabkan oleh rokok juga merupakan salah satu penyebab paling umum dari kebakaran. Semua perhatian atas bahaya rokok di kapal harus selalu dilakukan terutama kegiatan membuang rokok sembarangan (membuang puntung rokok harus dilakukan pada asbak yang berpenutup. Bahkan ada pemilik kapal yang melarang ABK untuk merokok di atas kapalnya. Larangan yang paling keras adalah tidak boleh merokok di tempat tidur.
Pada kapal-kapal jenis tertentu, kebakaran juga dapat disebabkan terjadi selama proses bongkar muat kargo misalnya bongkar muat batu bara dan minyak. Untuk alasan ini, personel kapal harus selalu mendiskusikan karakteristik kargo dan metode pencegahan yang harus dilakukan selama pertemuan safety dan latihan mingguan. Penerapan ISM code yang efektif hal ini harus dilakukan.
Hal-hal tersebut adalah beberapa yang perlu dipertimbangkan agar lingkungan kapal dalam keadaan aman dari kebakaran kapal. Hal tersebut sebenarnya belum semua cara yang dapat kita sampaikan, sebenarnya masih ada cara-cara lainnya untuk mencegah kebakaran kapal. Namun demikian pertimbagan tersebut di atas dapat memberikan gambaran singkat tentang apa yang harus dilakukan di kapal.


Kamis, 24 Mei 2018

Cara Kerja Loading Survey Muatan Steel Product




Bagaimana cara Kerja Loading Survey Muatan Steel Product ??

Bagi seorang marine surveyor indonesia tentunya harus juga bisa
mengerjakan pekerjaan sebagai seorang Cargo Surveyor
Hari ini ada pekerjaan loading survey steel produk yang di muat
ke kapal kargo glory harvest yang sandar di pelabuhan batu ampar
di kota batam.

Barang muatan kapal kargo ini akan di bawa ke pelabuhan tujuan di ngo hian di negara vietnam sana
Pelabuhan batu ampar cukup panas dan berdebu di musim kemarau ini namun seorang Marine Surveyor yang
bekerja sebagai Cargo Surveyor harus tetap bekerja
Bagaiman cara kerja loading survey untuk muatan steel product yaitu anda seorang marine surveyor harus
jeli dalam memeriksa setiap muatan yang akan di muat kedalam palka kapal kargoini, pastikan kondisi baik
atau ada catatan atas kekurangan bagusan
kondisi muatan seperti berkarat, berdebu, ada goresan dan atau bahkan jika ada kerusakan




Laporan hasil periksa cargo surveyor akan di gunakan oleh banyak pihak
terkait seperti pemilik barang, penerima barang, pihak kapal dan asuransi
kapal dan muatan kapal
Demikian sekilas cara kerja loading survey muatan steel produk untuk anda ketahui

Minggu, 22 April 2018

Apa itu Towing and Lashing Survey?

Towing & Lashing Survey adalah suatu survey yang dilakukan seorang Marine Surveyor Indonesia di atas kapal towing tug yang akan menarik kapal tongkang guna memastikan semua peralatan towing equipments di atas kedua kapal tersebut layak untuk digunakan dalam sebuah pelayaran, dan marine survey ini juga untuk memeriksa sistem lashing muatan kapal tongkang tersebut apakah bagus dan layak serta kuat dalam menghadapi ombak dan cuaca selama dalam pelayaran di lautan.




Biasanya permintaan akan Towing and Lashing Survey ini atas permintaan perusahaan asuransi guna untuk menutup polis asuransi yang diajukan baik itu pemilik barang, pihak transportir kapal atau pihak pembeli muatan, biasanya permohonan pekerjaan jasa survey marine ini atas permintaan pihak asuransi itu sendiri.


Berikut 10 hal penting tentang towing and lashing survey yg mesti anda ketahui, agar perjalanan kapal anda aman sampai di pelabuhan tujuan;

1. Kondisi Kapal Penarik atau Tug Boat
Pastikan kondisi kapal penarik atau Tug Boat dalam keadaan laik laut, periksa secara menyeluruh keadaan terkini badan kapal atau lambung kapal (hull) termasuk shell plate, deck plate, crew cabin, air pipe, manhole, engine room, side scuttles, sky lights, deck accessories, serta kekedapan watertight door opening

2. Kondisi Kapal Tongkang
Begitu juga dengan kapal tongkang, pastikan lambung (hull) tongkang dalam keadaan baik termasuk draft mark dan plimsoll mark, memeriksa kondisi ruang muat atau main deck space apakah rusak, bergelombang atau bahkan keropos. Periksa juga manhole, tyre fender dan sideboard beserta stanchion sebagai penahan muatan diatas kapal

3. Peralatan Towing (Towing Equipment)
Setidaknya harus tersedia sedikitnya 2 coil tali towing (towing line) termasuk untuk cadangan ketika menemui kondisi darurat,  panjang tali towing antara 50 s/d 300 meter tergantung lokasi, arus laut dan gelombang. Periksa juga Towing braidles, Towing braidles ini dipasang pada tongkang yang ditunda dan diikat pada towing chock (smith pad eye/smith bracket) dan dalam kondisi baik serta belum terdapat serat-serat baja yang terputus.


 








Begitu juga dengan Shackles, Shackle yang harus tersedia diatas tug boat disesuaikan dengan kapasitas bollard pull, minimal tersedia 3 buah untuk keperluan singgle tow 25 ton, 5 s/d 10 ton minimal 3 buah untuk penempatan shackle tersebut pada bagian antara towing line dengan braidles, dan antara braidles dengan towing chock.









Yg paling penting periksa apakah towing hook dapat berfungsi dengan baik

 
















Towing Arch
Bagian ini berfungsi sebagai pengaman dari towing line pada saat kondisi towing. 









4. Peralatan Lashing dan Kekuatan Lashing
Berikutnya periksalah perkatan lashing yg digunakan untuk mengikat muatan diatas kapal tongkang, gunakan ukuran wire sling atau belt yg sesuai dengan kekuatan muatan ketika mendapatkan daya dorong atau goyangan ketika ada gelombang dana arus laut yg kuat, karena sesuai dengan definisinya bahwa Lashing securing adalah pengamanan pengikatan cargo baik melalui transportasi darat, transportasi laut maupun udara. Walaupun dengan adanya lashing securing perlu juga diperhatikan pengaturan penempatan muatan atau stowage plan agar muatan betul-betul aman selama proses transportasi ke pelabuhan tujuan.
Peralatan-peralatan yang biasa digunakan untuk lashing/pengikatan cargo :
A. Wire sling


  







B. wire rope












C. Sling belt









D. Wire clips

  









 
 E. Turnbuckles













 F. Rigging
 







 G. Shackle
  











5. Sertifikat Kapal
Untuk keselamatan dan keamanan selama perjalanan laut, pastikan sebelum kapal berlayar dan berangkat dari pelabuhan muat menuju pelabuhan bongkar semua sertifikat kapal, surat laut dan surat-surat kapal masih dalam masa berlaku tidak expired, baik itu surat yang dikeluarkan class seperti BKI, yaitu:
- Seaworthiness Certificate (Hull & machinery)
- Load line certificate
- Certificate of registry
Maupun surat kapal yg dikeluarkan oleh Dinas/Direktorat Perhubungan Laut :
- Kesempurnaan dan Lambung timbul
- Izin Trayek/ Tramper Kapal
 
6.Bunker
Harus dipastikan bahwa bahan bakar cukup untuk pelabuhan tujuan, olehnya itu perlu diketahui Horse power tugboat, Fuel capacity, fuel consumption, speed, dan voyage, termasuk juga penggunaan fresh water

7. Draft Mark
Pastikan muatan tidak melebihi batas yang di izinkan pihak otoritas perhubungan laut, atau sesuai dengan tanda yg telah di letakan dilambung kapal pada plimsoll mark, hitunganlah muatan dengan draft survey melalui pembacaan draft mark jika memungkinkan
 
8. Sistem Towing
Perhatikan sistem towing yang digunakan untuk menarik kapal tongkang tersebut,
Sistem menarik/menggandeng tongkang antara lain :
1. Tandem Tow
2. Single Tow
3. Tandem Tugs
4. Side Tow
5. Honolulu / X’mass Tree
6. Breasted Tugs
9. Engine and Horse Power
 
Dan juga penting periksa Main engine & Auxiliary engine
Pemeriksaan secara visual atau jika memungkin dilakukan engine trial, lihat juga log book untuk mengetahui kejadian-kejadian terhadap mesin. Menurut Horse Powernya Kapal Tug Boat setidaknya terbagi ke dalam 4 bagian;
1. Ocean Tugboat : yang digolongkan Ocean Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) lebih dari 2000 BHS, dengan panjang antara 38–76 m.

2. Coastal Tugboat : yang digolongkan Coastal Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) antara 600 sampai dengan 2000 BHP, dengan panjang 21 – 36 m.3. Inland Tugboat : yang digolongkan Inland Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) dibawah 600 BHP.4. Harbour Tug : yang digolongkan Harbour Tug ialah tugboat dengan kekuatan mesin kurang lebih 800 HP, tetapi sesuai dengan perkembangan besarnya kapal, seperti adanya super tanker, bulk carrier dan kapal penumpang samudera, Harbour Tug ada yang bertenaga sampai 3600 HP.

 








10. Alat-Alat Navigasi dan Keselamatan
Demi keselamatan periksa secara seksama semua peralatan navigasi dan sistem keselamatan dan kebakaran (fire safety), alat-alat komunikasi dan steering gearsSedikitnya pastikan tersedia 1 unit radar, 1 unit VHF radio, 1 unit SSB radio.periksa pula kondisi navigation light agar dapat berfungsi dengan baik dan safety equipment apakah dapat berfungsi dan tidak expire.