Jumat, 02 Agustus 2019

Keuntungan dan Kerugian Bunker Survey di Laut

Saat ini pemerintah melalui syahbandar mengeluarkan peraturan agar kapal-kapal ketika melalukan pengisian bahan bakar minyak untuk konsumsi kapal atau pengisian bunker kapal harus melalu jalur laut dengan kapal supply bunker dan tidak lagi diperkenankan bunker kapal menggunakan truk lorry tank via darat

Berikut tulisan tentang untung rugi nya bunker melalui jalur laut ketimbang bunker lewat darat dengan mobil truk lorry tanki sebagaimana diutarakan oleh Pak Sjaifuddin Tahir dalam tulisan berikut ini;





*EVALUASI KEUNTUNGAN & KERUGIAN BUNKERING DI TENGAH LAUT*
Oleh : 
Ir. Sjaifuddin Thahir, MSc.
Ketua Umum Pramarin

PRAMARIN mencoba menulis dan memberikan pandangannya secara garis besar penjelasan akan dampak positif dan dampak negatif dari proses bunkering kapal di tengah laut. Jika dampak positif dan dampak negatif dari proses bunkering kapal di tengah laut ini diketahui, maka kita bisa menentukan atau mengambil keputusan apakah bunkering di tengah laut itu layak untuk dilakukan oleh kapal atau tidak layak.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa saat ini proses bunkering kapal akan membutuhkan kapal pengisi bahan bakar dan proses untuk berlabuh untuk keperluan bunkering. Jika kapal dalam suatu negara tertentu atau di mana saja akan melaksanakan bunker pada saat bersamaan dan pelabuhan tidak memiliki lokasi yang cukup untuk proses bunkering maka akan dipastikan pelabuhan akan mengalami macet yang luar biasa. 

Memutuskan untuk ini harus mengetahui statistic kedatangan kapal dan lalu lintas kapal pada pelabuhan tersebut khususnya yang akan melaksanakan bunkering. Dan inilah yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, proses bunkering di tengah laut bisa menjadi alternative dan bisa mengeliminer sebagian kemacetan lalu lintas laut tersebut. 

Selain itu, proses bunkering di tengah laut dapat menghemat biaya perusahaan pelayaran dari biaya pelabuhan, tapi hal ini harus diteliti terlebih dahulu, dari beberapa pelayaran kapal dalam negeri dan luar negeri. Bahkan ada ide yaitu mengembangkan suatu sistem bunkering yang memungkinkan kapal tidak hanya bunker di laut, namun jika memungkinkan proses bunkering saat berlayar. Sehingga memiliki keuntungan bagi perusahaan pelayaran dan kapal kapal bisa melanjutkan pelayarannya dengan cepat.

Bahkan lagi terdapat ide yaitu dengan metode yang memungkinkan proses bunkering dalam cuaca buruk. Namun, ini akan membutuhkan lebih banyak penelitian yang lebih serius sehingga sampai saat ini belum bisa dipastikan metode ini bisa dilakukan atau tidak. Membutuhkan teknologi tertentu saat Ship to ship (STS) berjalan

KEUNTUNGAN BUNKERING DI TENGAH LAUT:
1.       Kapal tidak harus mengalihkan jalur pelayarannya; karena kapal membutuhkan banyak waktu untuk memasuki ke dalam wilayah pelabuhan yang hanya untuk keperluan bunkering saja. Bila kapal bisa bunker di laut, maka kapal bisa melanjutkan ke pelabuhan tujuannya dengan lebih cepat.

2.       Tidak ada waktu dan kesempatan tunggu untuk ke tempat berlabuh. Bila kapal tidak harus masuk ke pelabuhan saat kapal hanya untuk keperluan bungker, maka kapal tidak membutuhkan posisi/tempat tertentu untuk berlabuh. Kapal sebenarnya hanya membutuhkan waktu untuk proses memuat atau membongkar saja.

3.       Tidak ada biaya pelabuhan. Saat kapal memasuki pelabuhan, biaya pelabuhan harus dibayar. Biaya ini tidak harus dikeluarkan bila kapal bisa melaksanakan bunker di tengah laut. Hal ini bisa memperkecil biaya logistic. Mendukung kebijakan pemerintah low logistic costs.

KERUGIAN BUNKER DI LAUT:
1.       Bunkering di tengah laut tidak akan pernah merasa aman dan boleh dibilang tidak Safety bila dibandingkan dengan proses bunkering dengan kapal bersandar;

2.       Dalam penelitian, banyak faktor yang masih menjadi masalah dalam bunkering di tengah laut. Masalah utamanya adalah pergerakan akibat gelombang laut dimana kedua kapal saat melakukan proses ship to ship transfer, tidak pernah stabil. Maka dengan itulah muncul STS system.

3.       Beberapa kapal masih perlu sedikit modifikasi atau penyesuaian untuk memastikan kapal dapat menerima BBM saat proses bunkering. Modifikasi atau penyesuaian ini akan timbul biaya dari kapal yang akan menerima bunker, tidak semua perusahaan pelayaran menginginkan untuk membayarnya.

4.       Jumlah kapal yang bisa bunker di laut masih sebagian saja, sehingga beberapa kapal masih harus masuk pelabuhan saat bunker.

5.       Dalam pelayanan bisa-bisa pelabuhan harus menyediakan oil barge (tongkang bunker). Tongkang bunker harus menuju ke tengah laut laut dengan tug boat atau pakai SPOB. Hal ini membutuhkan konstruksi tongkang yang layak laut. Penyesuaian kelayakan tongkang ini akan menjadikan harga tongkang lebih mahal.

Semoga bermanfaat

Sjaifuddin Thahir
The Association of Indonesian Maritime Practitioners
Mobile : 0817188831
Email : sjaifuddin1963@gmail.com

Jika anda membutuhkan Jasa Marine Surveyor  ntuk Bunker Survey kami persilahkan untuk menghubungi alamat salah satu perusahaan jasa marine survey yg terkenal bagus dan kredibel yaitu PT. Binaga Ocean Surveyor (BOS)

PT. Binaga Ocean Surveyor
Kabil Industrial Estate
Ruko CNN Blok D3 No. 3 Batu Besar, Kabil, Batam 29467-Indonesia
Telephone : d778 7100034
Direct Call 24 hrs : 08127015790


Tidak ada komentar:

Posting Komentar